21st March
2017th
Hollaaaa Guyss…
Ketemu
lagi nih bersama aku, si pemilik blog, dan teman setiaku, lappy (😁muehehehe)
untuk berbagi cerita seputar LKMM-TD 2017. Seperti yang tertera diatas, hari
ini merupakan hari ketiga kegiatan LKMM-TD 2017 FT ULM. Penasaran bukan? Oke
kalo gitu langsung saja kita cekidot.
Nah
guys.. hari ketiga ini kegiatan LKMM-TD gak dilaksanain di kampus, tapi di
gedung Bina Satria, Banjar Baru. Karena apa? Karena rangkaian acara hari ini
berupa Talk Show dan FGD (Focus Group Discussion). Eiits… Tapi bukan berarti
kita dibolehin datang siang loh, kita tetep harus datang pagi dan tepat waktu.
Acara
Talk Show ini dihadiri oleh bapak walikota Banjarbaru, Drs. H. Nadjmi Adhani,
M.Si, dan wakil ketua VIII HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Kal-Sel,
Sudirwo, S.E, karena tema talk show kali ini adalah “Leadership-Entrepreneurship
Talk show: Siapkan Dirimu Untuk Menjadi Pemimpin yang Berintegritas Tinggi”. Selain
kedua narasumber tersebut, kegiatan hari ini juga kedatangan BNN untuk
sosialisasi tentang “Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Penanganan
Penyalahgunaan/Pecandu Narkoba”.
Naah
karena narasumbernya pak walikota nih yaa, yang pada dasarnya orang penting nan
sibuk, makanya gak ada opening-openingan atau sambutan-sambutan dulu, langsung
ke materi yang bakalan disampein sama pak walikota. Materi yang disampein sama
pak walikota yaa tentu aja tentang kepemimpinan, kayak “gimana sih jadi
pemimpin yang baik? Kenapa harus ada pemimpin? Apa aja kriteria pemimpin
idaman? Dan apa sih perbedaan Boss sama Pemimpin?” yaa seputar itu lah pembahasannya.
Jadi
nih yang bakalan jadi pemimpin (apalagi yang bakalan mimpin rumah tangga, eh
gak deng becanda wkwkwk😄), nih kriteria-kriteria pemimpin idaman ala Pak Walikota
Banjarbaru:
1.
Berprilaku adil
2.
Sehat jasmani
3.
Memiliki ilmu pengetahuan untukmengambil
keputusan
4.
Peduli terhadap berbagai masalah
5.
Tegas dan percaya diri
Daaan
aku juga punya nih tips-tips buat jadi pemimpin yang baik yang pastinya dari
sumber terpercaya kita, Bapak Walikota Banjarbaru, Pak Nadjmi Adhani.
1.
Memiliki sikap yang realistis dan
optimis
2.
Suka mempelajari hal-hal yang baru
3.
Menjadi seorang pendengar yang baik
4.
Mampu melihat potensi pada diri orang
lain
5.
Memiliki karakter yang baik
6.
Kreatif dan panjang akal
7.
Mampu mrnjadi komunikator
8.
Mampu menjaga dan menciptakan hubungan
baik
9.
Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
10.
Bertanggungjawab
11.
Tidak mudah panic
12.
Dapat memberikan solusi
13.
Mampu membina dan mengarahkan
14.
Positif mindset
15.
Saling menjaga
Banyak ya readers? Nahh apa para
readers yang punya cita-cita jadi pemimpin udah memenuhi kriteria diatas? Kalo
belum, kita bisa belajar bersama untuk jadi pemimpin yang baik dan benar,
karena yang baik belum tentu benar (apasih nih ngaco wkwkwk😂😂).
Oh iya satu lagi, apa sih perbedaan Boss
sama Pemimpin?? Ya jelas beda lah… kalo Boss suka nyuruh-nyuruh doang, gak ada
arahan apapun, terus selalu mengintimidasi bawahan, sering manfaatin bawahan
dan nyalah-nyalahin pekerjaan bawahan (padahal kesalahan sendiri😦😱). Nah
sedangkan Pemimpin kalo nyuruh pasti diarahi baik-baik biar gak ada kesalahan,
selalu memberikan motivasi, kalo bawahannya salah dinasehatin supaya gak
terulang lagi. Jadiiii, kalo Pemimpin pasti bisa menjadi Boss yang baik, tapi
Boss belum tentu menjadi Pemimpin yang baik.
Nahhh karena pak walikota sibuk
seperti yang aku bilang tadi, beliau langsung pamit untuk jadwal pertemuan sama
walikota/bupati lainnya (hidup tuh gak ada yang leha-leha bahkan pemimpin
sekalipun hfttt….😥) dan digantikan sama orang kepercayaan beliau untuk
melanjutkan materi beliau.
Setelah sesi materi dari pak
walikota selesai, baru deh acara opening kegiatan LKMM-TD hari ini dimulai,
dari pembukaan acara, laporan ketua pelaksana, sambuta-sambutan, hingga isi
acara. Berhubung materi dari pak walikota sudah diawal tadi, maka materi kali
ini langsung diambil oleh orang-orang BNN cabang Banjarbaru dengan pemateri Bpk
Nor Fadillah, S.Sos dan Ibu Agustin. Materi ini hanya berlangsung singkat
karena terkendala waktu, intinya disini para BNN Banjarbaru mengingatkan betapa
bahayanya obat-obatan terlarang (Narkoba) itu dan karena situasi sekarang ini
yaitu “Indonesia sekarang darurat narkoba” makanya diadakan sosialisasi-sosialisasi
seperti ini untuk mengingatkan para pemuda Indonesia, calon PEMIMPIN MASA
DEPAN.
Okeh.. kita kembali ke pemateri
berikutnya yaitu pak Sudirwo, S.E, Wakil Ketua VIII HIPMI Kal-Sel, dengan judul
materi “Mudahnya Menjadi Pengusaha dan Kiprah HIPMI”. HIPMI sendiri dibentuk
pada 12 Juni 1972. Disini kita diberikan nasihat-nasihat kalo mau jadi
pengusaha muda dengan melalui HIPMI, jadi HIPMI itu semacam penopang para
pengusaha muda untuk menjalankan bisnis yang digeluti. Nah, jenis pengusaha
versi pak Sudrwo sendiri terbagi 3 nih:
1.
By Nasab (Keturunan)
2.
By Nasib (Keberuntungan)
3.
By Design (Orang yang dilatih/diasah
untuk menjadi pengusaha)
Kenapa harus jadi pengusaha?? Karena
pengusaha sangat berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian, dan juga
dengan jadi seorang pengusaha kita bisa membuka peluang pekerjaan dan
mengurangi pengangguran, dengan kata lain kita bisa menjadi penyelamat Negara dibidang
ekonomi (Doh bahasanyaaa wkwkwk😂😂😂).
“IDE
KREATIF SEBAIKNYA SEGERA DIWUJUDKAN SECARA NYATA TANPA PERLU ALASAN”
Setelah
acara talk show berakhir, kami dipersilakan untuk ISOMA, dan dilanjutkan dengan
FGD. Jadi FGD ini dibagi jadi 6 kelompok berhubung jumlah kelompok LKMM-TD 2017
ada 12. FGD ini aturan mainnya sama seperti debate English, ada yang pro dan
ada yang kontra. Nah keenam materi tersebut adalah:
1. “Merokok
Menyebabkan Kualitas Anak Bangsa Menurun”
2. “Mahasiswa Akademik Tidak Memiliki
Kreasi Apa-Apa Selain Hanya IPK yang Fantastik Saja”
3. “Kuliah Sampai Kerja”
4. “Membuang Sampah Pada Tempatnya Masih
Menjadi Kebiasaan yang Susah Untuk Diterapkan”
5. “Penggunaan Bahan Internet Sebagai Bahan
Belajar yang Lebih Efektif Dibandingkan Buku”
6. “Biaya UKT yang Tinggi”
Menurutku pribadi sih yaa, kegiatan
ini tuh buat ngajarin kita bagaimana berbicara yang baik dalam penyampaian
pendapat, tetap tenang dan berpegang teguh dengan alasan masing-masing.
See you next part
Tidak ada komentar:
Posting Komentar